ILMU HIKMAH

Pengertian Ilmu Hikmah

Ilmu Hikmah adalah suatu amalan spiritual yang berupa ayat Alqur’an, doa-doa tertentu, hizib atau mantra-mantra suci yang berbahasa Arab dan diimbangi dengan laku batin untuk mendekatkan diri kepada Allah dan membersihkan jiwa dari berbagai penyakit hati. Yang disebut mantra suci adalah mantra yang isi kandungannya tidak melanggar syariat islam. Ilmu Hikmah bisa dipelajari dengan amalan berupa dzikir, tabarruk, menyendiri, membersihkan hati, bersikap bijaksana atau riyadhoh tertentu sesuai ajaran para guru/ ulama.

 

Ilmu Hikmah banyak sekali manfaatnya, mencakup segala urusan dunia dan akhirat. Ilmu Hikmah bisa untuk menyelesaikan berbagai macam masalah kehidupan, membantu kita kuat dalam mengarungi kehidupan yang penuh cobaan, merupakan sarana memohon perlindungan kepada Allah, mempermudah jalan usaha/rezeki kita, memperbaiki perilaku atau akhlak diri kita, mengubah perilaku buruk menjadi baik, menerangi hati yang gelap menjadi terang-benderang, memberi kegembiraan bagi yang sedih, memberi kekuatan bagi yang merasa lemah, membuat kita semakin dekat dengan Allah SWT dan bisa juga sebagai sarana amal ibadah untuk mendapatkan ridho Allah.

 

Ilmu Hikmah berbeda dengan ilmu kesaktian para pendekar yang bisa dipamerkan atau disombongkan. Justru pantangan utama dalam mempelajari ilmu hikmah adalah kesombongan atau merasa punya kehebatan. Kunci dalam ilmu hikmah adalah memohon pertolongan dan rahmat dari Allah agar dalam menjalani hidup di dunia ini, kita diberi keselamatan, kelancaran, kesuksesan, kemudahan, kebahagiaan dan segala hal baik yang kita butuhkan. Juga agar perjalan kita di akhirat nanti diberi kelancaran hingga kita bisa bertemu Allah Yang Maha Besar.

 

Oleh karena itu, inti dari Ilmu Hikmah sebenarnya adalah mendekatkan diri dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah. Hingga kita sama sekali tidak merasa punya kehebatan. Karena tiada daya dan upaya yang mampu hamba lakukan kecuali karena adanya Allah semata.

 

Menurut kamus bahasa Arab, al-Hikmah mempunyai banyak arti. Diantaranya, kebijaksanaan, pendapat atau pikiran yang bagus, pengetahuan, filsafat, kenabian, keadilan, peribahasa (kata-kata bijak), dan al-Qur'anul karim. (Kamus al-Munawir: 287).

 

Sedangka Imam al-Jurjani dalam kitabnya memberikan makna al-Hikmah secara bahasa artinya ilmu yang disertai amal (perbuatan). Orang yang ahli ilmu Hikmah disebut al-Hakim, bentuk jamaknya (plural) adalah al-Hukama'. Yaitu orang yang mengamalkan ilmunya di jalan yang benar.

 

Al-Hikmah juga bermakna kumpulan keutamaan dan kemuliaan yang mampu membuat pemiliknya menempatkan sesuatu pada tempatnya (proporsional). Al-Hikmah juga merupakan ungkapan dari perbuatan seseorang yang dilakukan pada waktu yang tepat dan dengan cara yang tepat pula. (Al-Qur'an, Tafsir wa Bayan; 412).

Dan dalam kosa kata bahasa Indonesia, kata Hikmah mempunyai tiga arti. Pertama, hikmah diartikan kebijaksanaan dari Allah. Kedua, hikmah diartikan sebagai sakti atau kesaktian (kekuatan ghaib). Ketiga hikmah diartikan sebagai manfaat dari sesuatu.

 

Para ulama' tafsir rahimahumullah juga mempunyai definisi masing masing tentang Ilmu Hikmah. Yang  mana antar pendapat tersebut saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain. Imam Mujahid mengartikan al-Hikmah adalah "Benar dalam perkataan dan perbuatan".

 

lbnu Zaid memaknai Ilmu Hikmah adalah cendekia dalam memahami agama. Malik bin Anas mengartikan Ilmu Hikmah adalah pengetahuan dari pemahaman yang dalam terhadap agama Allah, lalu mengikuti ajarannya."

 

Ibnul Qasim mengatakan, Ilmu Hikmah adalah memahami ajaran agama Allah lalu mengikutinya dan mengamalkannya." Imam Ibrahim an-Nakho'i mengartikan Ilmu Hikmah adalah memahami apa yang dikandung Al-Qur’an."

 

lmam as-Suddiy mengartikan al-Hikmah dengan an-Nubuwwah (hal-hal yang berkaitan dengan kenbian). Ar-rabi' bin Anas berkata mendefinisikan Hikmah sebagai rasa takut kepada Allah. Sedangkan Hasan al-Bashri memakna hikmah sebagai "Sifat wara' atau hati-hati dalam masalah halal dan haram.

 

Imam at-Thabari rahimahullah menambahkan, “Menurut kami, makna Ilmu Hikmah yang tepat adalah ilmu tentang hukum-hukum Allah yang tidak bisa dipahaminya kecuali melalui penjelasan Rasulullah. Dengan begitu al-Hikmah disini berasal dari kata al-Hukmu yang bermakna penjelasan antara yang haq dan yang bathil. Seperti kalimat al-Jilsah berasal dari kata al-Julus. Kalau dikatakan bahwa si Fulan itu orang yang Hakim, berarti dia itu orang yang benar dalam perkataan dan perbuatan." (Kitab Tafsir at-Thaban: 1/ 557).

 

Dari berbagai definis Ilmu Hikmah yang disampaikan oleh ulama-ulama besar di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa Ilmu Hikmah bukanlah sekedar bacaan dzikir yang dibaca rutin setiap hari. Ilmu Hikmah mencakup segala perbuatan kita, baik perbuatan kita kepada diri kita, kepada sesama, kepada alam dan bakti kita kepada Allah. Jelas sudah bahwa, orang yang mengamalkan Ilmu Hikmah hendaknya berusaha berperilaku bijaksana dalam segala hal. Dengan demikian Allah memberkahi segala amal perbuatan kita.  

 

 

Ilmu hikmah bukanlah ilmu sihir yang melibatkan bantuan jin atau syetan. Sehingga bisa dipamerkan di tempat-tempat keramaian, dijadikan sebagai bahan pertunjukan, dipelajari dalam waktu sekejap, dimiliki dengan ritual-ritual khusus, atau diperjual-belikan dengan harga tertentu.

 

Ilmu Hikmah adalah ilmu spiritual islam yang membimbing kita mengenal ajaran-ajaran Allah dan sunnah Rasul-Nya, sehingga kita bisa mengetahui mana yang halal dan mana yang haram, mana yang diperintahkan dan  mana yang dilarang. Dengan ilmu hikmah seperti itulah, kita akan menjadi orang yang benar dalam perkataan dan perbuatan. Itulah sejatinya ilmu Hikmah.

 

Apabila kita memperhatikan definisi ilmu Hikmah yang disampaikan oleh para ulama' di atas, maka kita bisa menyimpulkan bahwa ilmu Hikmah itu ada sumbernya, yaitu al-Qur'an dan a-Hadits. Keduanya merupakan referensi ilmu Hikmah yang sebenarnya. Apabila ada kitab-kitab lain yang mengajarkan ilmu hikmah, tapi ternyata bertentangan atau menyimpang dari al-Qur'an dan al-Hadits, berarti itu adalah ilmu Hikmah palsu atau gadungan.

 

Setiap orang islam boleh mempelajari sumber ilmu Hikmah, yaitu dengan mengkaji al-Qur'an dan as-Sunnah. Hanya saja daya serap otak kita, tingkat pemahaman kita, serta kemampuan kita untuk mengamalkan isi kandungannya, akan berbeda satu sama lainnya. Kitab al-Qur'an dan al-Hadits yang kita pelajari, boleh sama. Tapi daya tangkap kita, dan akurasi pemahaman makna terhadap teks yang tertulis akan berbeda satu sama lain. Begitu juga kemampuan dalam mempraktikkan ilmu yang telah diketahui. Tidak semua orang yang membaca al-Qur'an dan al-Hadits, serta-merta memahami maknanya. Dari sekian orang yang paham maknanya, ternyata tidak semua mampu mempraktekkannya dalam perkataan dan perbuatannya.

 

Oleh karena keterbatasan kita dalam memahami kandungan dari Al-Qur’an dan Hadis, maka para ulama atau para wali telah membuat panduan-panduan Ilmu Hikmah yang praktis yang bisa dilakukan oleh masyarakat awam yang belum punya kesempatan untuk mempelajari kandungan Al-Qur’an dan Hadis secara mendalam. Karena sesungguhnya dalam Al-Qur’an terkandung banyak sekali rahasia yang hanya bisa dipahami oleh orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah.

 

Kemampuan memahami secara mendalam terhadap al-Qur'an dan as-Sunnah itulah anugerah yang besar dari Allah yang tidak bisa dimiliki oleh setiap orang, begitu juga kemudahan dalam mengamalkannya. Apabila kita dianugerahi oleh Allah kemudahan dalam memahami agama ini dari sumbernya, dan kemampuan untuk mempraktikkannya dalam kehidupan, serta mengajarkannya kepada yang lain, berarti kita termasuk hamba yang diberi ilmu Hikmah. Dan itulah anugerah Allah termahal dan terindah, sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Baqarah ayat 269. Sehingga dengan ilmu itu perkataan dan perbuatan kita benar, sesuai dengan syari'at Islam.

 

Simaklah perkataan Imam Nawawi rahimahullah  saat dia menjelaskan tentang iimu Hikmah yang sebenarnya. Imam an Nawawi berkata, "Ilmu al-Hikmah adalah ilmu yang berkaitan dengan hukum-hukum agama yang lengkap untuk mengenal Allah yang diiringi dengan tajamnya pikiran dan lembutnya jiwa serta mulianya akhlak. Merealisasikan kebenaran dan mengamalkannya, berpaling dari hawa nafsu dan kebathilan." (Kitab Faidhu Qadir: 3/ 416).

 

Sedangkan al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah menyimpulkan bahwa makna al-Hikmah yang tepat adalah pemahaman yang mendalam terhadap kandungan kitab al-Qur'an. Iman dan hikmah biasanya  berdampingan, walaupun kadang terdapat juga hikmah yang tidak bersandingan dengan iman." (Kitab Fathul Bari: 7/ 205).

 

Itulah wujud dari kemuliaan sejati, karena kita bisa menjadi hamba yang taat, dengan kemampuan kita untuk mengetahui perintah-perintah-Nya lalu mentaatinya. Dan mengetahui larangan-larangan-Nya lalu menjauhinya. ltulah sifat hamba yang bertakwa dan berhak menjadi orang yang paling mulia. “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa." Begitulah Allah menjelaskan standar kemuliaan sejati dalam surat al-Hujurat ayat 13.

 

Dalam al-Qur'an disebutkan, “Allah menganugrahkan al-Hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al-Hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran.” (QS. Al-Baqarah: 269).

 

Demikian adalah penjelasan Ilmu Hikmah menurut pemahaman kami yang terbatas. Semoga penjelasan tentang Ilmu Hikmah ini bisa memberi wawasan kepada Anda untuk lebih memahami Ilmu Hikmah yang sesungguhnya. Bagi kami, tidak masalah apabila ada orang lain yang punya pemahaman berbeda terhadap arti Ilmu Hikmah, karena bagi kami perbedaan itu sendiri adalah wajar dan harus disikapi dengan penuh hikmah (kebaikan dan kebijaksanaan).

 

Ilmu Hikmah adalah ilmu yang disertai amal perbuatan nyata sehingga kita menjadi manusia yang bijaksana dalam bertindak, lebih dekat dengan Allah dan mendapatkan keberkahan dalam usaha mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Tujuan belajar ilmu hikmah bukanlah untuk menjadi sakti atau menjadi hebat, tetapi untuk mendekatkan diri kepada Allah sehingga Allah memberikan kemudahan kepada kita.

 
 Saudaraku yang di rahmati Allah, berikut ini saya ketengahkan kehadapan anda pendapat Gus Wahid tentang ilmu hikmah, Gus Wahid ini di kenal sebagai Kyai NU yang cukup keras dan tegas dalam berda’wah,  maaf, saya sama sekali tidak bermaksud menggenaralisasi bahkan mengdiskreditkan kebesaran dan kemuliaan para kyai di kalangan NU. Saya pribadi sangat menghormati sosok kyai pesantren, bahkan dikampung saya, didesa kecil dipelosok Jawa Timur, saya sangat akrab dengan beberapa kyai pengasuh pondok pesantren, yang notebene adalah NU.  Kembali pada Gus Wahid, da’wah beliau yang utama adalah membersihkan masyarakat dari penyesatan berbagai Ilmu hikmah/ilmu sihir yang banyak dipelajari oleh masyarakat bahkan oleh oknum Kyai di Pesantren.
 Materi dibawah ini saya copy paste dari suatu artikel yang berjudul : WAWANCARA DENGAN GUS WAHID ‘PAKAR’ ILMU HKIMAH,  disalah satu blog metafisika, dengan harapan bagi anda pecinta dan pemburu ilmu hikmah mendapatkan manfaat dan tambahan wawasan, amin. Insya Allah.
 
Yang melatar belakangi :
Kerancuan tentang pemahaman ilmu hikmah sudah terjadi di masyarakat luas, sejak dahulu. Mereka sulit membedakan, mana orang-orang yang benar-benar orang yang mendapatkan hikmah dari Allah atau yang gadungan.
Tidak sedikit dari  kita telah tertipu oleh orang-orang yang mengaku mendapatkan ilmu hikmah. Bahkan banyak pula, yang telah terjerembab pada ritual-ritual ngawur, tanpa dasar agama. Untuk membahas lebih dalam dalam mengenai hal ini,   Majalah Al-Iman Bil Ghoib mewancarai K.H Abdbul Wahid Ghazali, S.Ag, yang akrab dipenggil dengan nama Gus Wahid, seorang ulama pemimpin Pondok Pesantren Assalam, Malang, Jawa Timur yang telah berjibaku dalam masalah ini selama berpuluh-puluh tahun.

 
Berikut petikan wawancara dengan Gus Wahid :
 
Apa sebenarnya pengertian dari ilmu hikmah yang berkembang di masyarakat umum?
Kebanyakan di masyarakat, banyak yang sudah mengutak-atik pengertian yang sebenarnya dari hikmah ini secara sembarangan. Pengertian hikmah dalam bahasa Indonesia, sering diartikan bijaksana, atau suatu akhlaq yang sangat terpuji. Kemudian secara bahasa, ada perkembangan makna secara maknawi dari ini, yaitu ilmu yang dimiliki seseorang, yang ilmu itu tidak bisa dipelajari. Yang merupakan pembrian langsung dari Allah SWT kepada orang yang dikehendakinya. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam surat al-Baqarah ayat 269.. Tetapi pada perkembangannya, pengertian ini sering kali tidak ada batasannya. Contohnya ada seseorang yang mengaku telah memiliki ilmu tertentu, kemudian diyakininya bahwa itu adalah pemberian dari Allah sebagai ilmu hikmah, padahal dalam proses mendapatkannya ada unsur syirik atau sesuatu yang tidak sama seperti apa yang dicontohkan oleh Nabi.
 

Kalau ada yang mengamalkan wafaq, isim, atau azimat tetapi ia mengaku mendapatkan ilmu hikmah, bagaimana ini menurut anda ?
 
Ya itu sangat tidak tepat, karena berawal dari pemahaman yang salah. Makanya,itu menjadi tugas Majalah Al-Iman bil Ghoib untuk membahasnya secara tegas. Karena yang kita khawatirkan, natinya ada orang yang merasa mempunyai ilmu hikmah yang berasal dari Allah SWT. Padahal apa yang dilakukan tidak sesui dengan ajaran Nabi, bahkan tidak ada refrensinya dalam Al-Quran dan sunnah. Mereka mengarang sendiri, seperti penggunaan benda-benda seperti, wakaf, isim,atau azimat tadi. Pada aktivitas itulah, jin berperan memberikan masukan atau bisikan-bisikan, yang kemudian dianggap bisikan dari Allah SWT. Kalau di daerah saya, pengertian orang yang mendapat ilmu hikmah bukan hanya sekedar pada cara orang yang menggunakan benda-benda itu. Tetapi merupakan suatu hasil dari proses yang sebenarnya tidak pernah dicontohkan oleh Nabi. Misalnya seorang yang bias menghilang atau bisa terbang, atau bisa mengetahui sesuatu yang belum terjadi (meramal). Hal-hal seperti inilah yang sering disebut ilmu hikmah di masyarakat. Mereka lebih menekankan pada hasil bukan proses. Meski prosesnya   itu terkadang ngawur, jauh dari tuntutan islam. Sering kali orang terkecoh dengan penampilan seseorang yang mengaku mendapatkan ilmu hikmah. Orang yang mendapatkan ilmu hikmah sering di identifikasikan sebagai orang yang beratribut ustadz, memakai jenggot atau berpakaian ala ulama, dan lainya. Padahal belum tentu. Bisa saja  mereka mendapatkan ilmu hikmah tersebut, dengan cara-cara-salah.
 

Kalau begitu bagaimana cara membedakan, antara orang yang benar-benar mendapatkan hikmah, dengan orang yang mengaku mendapatkan ilmu hikmah dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan Nabi ?
 
Kita bisa membedakan dari prilaku orang itu. Jika prilakunya itu tidak sesuia dengan syari’at dan sunnah Rasullah SAW, pasti itu bukan hikmah yang dimasksud dalam al-quran. Apalagi jika orang itu menjalankan aktivitas sihir dan sejenisnya. Kita harus hati-hati benar tatkala ada yang mengaku atau diberi gelar mempunyai ilmu hikmah. Kita harus tahu amalan yang dilakukan orang tersebut. Bagaimana ia mengajarkannya kepada orang lain. Seperti bacaan saat ia berhadapan dengan orang lain. Kita harus telaah  apakah amalan yang dibacanya itu pernah diajarkan oleh Nabi atau tidak. Atau juga jumlah amalan –amalan yang mereka baca, apakah sesuai dengan sunnah nabi. Sebab yang namanya hikmah itu adalah dalil. Berapa banyak kata hikmah terdapat dalam al-Quran, yang kurang lebih artinya adalah sunnah-sunnah Rasullah SAW, dan hukum-hukum dalam islam. Kalau kita tidak sesuai dengan itu, maka amalan orang itu sesat. Orang yang mendapatkan ilmu hikmah yang tidak sesuai dengan nabi, biasanya suka meramal orang. Belum ditanya, sudah tahu masalah orang. Cara kerja mereka itu, ada yang memang mendapatkan bisikan dari jin,  ada juga yang memang ngawur.  Dulu ketika saya masih menjadi dukun, sering saya padukan antara bisikan dengan ngawur atau improvisasi, ditambah ilmu pisikolagi sedikit (tertawa). Sementara cirri-ciri orang yang mendapatkan hikmah atau karomah dari ibadahnya, ia tadak akan seperti mereka, kadang-kadang orang shalih itu, jika mendapakkan sebuah pristiwa yang diluar kekuatan manusia, ia malah menyembunyikan hal itu. Dari fisiknya, orang-orang shalih akan terlihat bersih menjauhi merokok.   Tidak mungkin kukunya panjang, mereka rambutnya rapi, tidak gondrong yang acak-acakan.
Baru-baru ini saya sangat menyayangkan pernyataan dari seorang ulama dalam sebuah acara di malang. Ulama itu membahas tentang Syekh Siti jennar. Katanya, syekh Siti Jennar itu adalah seorang wali yang melanggar etika wali. Dimana etika wali itu adalah tidak boleh menceritakan ilmu hikmah yang peristiwa yang belum terjadi. Syekh Siti Jennar itu menurutnya menceritakan ilmu hikmah yang dimilikinya, akhirnya Syekh Siti Jennar dihukum mati.  Lah saya tidak setuju dengan cerita ini. Yang masih saya pertanyakan apakah Syekh Siti jennar itu ada atau tidak. Kalaupun ada, yang sudah berkembang di masyarakat bahwa aliran dari Syekh Siti jennar itu adalah wihdatul wujud. Kalau orang jawa bilang “menunggaling gusti”  ia telah menjadi satu dengan tuhan. Menurut saya pemahaman wihdatul wujud itu tidak benar.
 

Sebenarnya bentuk ritual apa saja yang dilakukan seorang untuk mendapatkan ilmu hikmah yang cara-caranya tidak sesuai dengan ajaran Rasullah SAW ?
 
Bentuk bentuk ritualnya biasanya sangat menyiksa diri.   Biasanya mereka memakai dalil, “Siapa yang bersunguh-sungguh, maka maka itu untuk dirinya sendiri”. Tetapi dalam ritualnya itu tidak dengan dasar  ilmu yang baik. Mereka biasanya berpuasa selama bertahun tahun, tidak pernah buka. Bahkan saya pernah menemukan seseorang yang menjalankan ritual, pada hari tasrik pun puasa. Saya ingat mengenai hal itu. Ia jawab, “ Gus, saya hari ini tidak niat puasa tetapi saya tidak makan saja.” Jawabanya membinggungkan. Alhamdulillah, sekarang orangnya sudah taubat. Sengaja saya tidak beberkan secara jelas disini, karena nanti takut ada yang melaksanakanya. Selain amalan seperti tadi, ada juga amalan yang berupa bacaan. Saya ingatkan kepada mereka, kalau bedoa redaksinya harus benar. Dan meminta hanya kepada Allah SWT , bukan kepada yang lainya. Karena dijawa sudah banyak beredar doa yang bukan menyebut nama Allah SWT, tetapi menyebut nama jin. Penah juga saya menemukan ritual seorang di sebuah pulau. Disana mereka berdzikir, puasa, makan dari apa yang ada disana, mengasingkan diri tidak bermasyarakat. Padahal pulau itu pulau hutan lindung. Setelah kita tanya alasanya, jawabanya karena ia merasakan ketenangan hati. Padahal dalam islam cara-cara seperti itu tidak dibenarkan. Karena orang diluar islam juga bisa nerasakan ketenangan lewat bertapa seperti itu, Begitu juga dengan orang yang memakai narkoba, merekapun merasakan ketenangan sesaat. Jadi, didalam islam, ketenangan yang dicari sifatnya tetap, bukan, sementara. Ritual-ritual seperti itu, lebih mendahulukan nafsunya.
 

Nyatanya orang-orang seperti itu sering mengaku mendapatkan kekuatan atau bisikan ghaib. Mereka bisa menggobati,bisa meramal, darimana sebenarnya mereka mendapatkan kekuatan itu?
 
Wah itu pasti dari syetan. Tidak mungkin dari Allah SWT. Kita telusuri beberapa kitab yang terpercaya, didalamnya kita ketemukan bahwa pengertian hikmah itu adalah pemahaman kepada agama, dengan kecerdasan dalam mengamalkanya sesuai dengan syari’at Allah SWT. Sementara amalan-amalan yang salah itu, pasti ada peran dari jin.
 

Sejak kapan sebenarnya  ilmu hikmah ini   mulai berkembang?
 
Saya sendiri tidak begitu tahu secara pasti. Mungkin saja sejak berkembangnya ilmu sihir dimasa lalu. Kebanyakan mereka yang mempelajari ilmu hikmah itu, salah dalam memahami pristiwa nabi Khiddir dan Nabi Musa. Mereka menganggap bahwa Allah SWT mengunggulkan Nabi Khiddir atas Nabi Musa, jadi setiap manusia bisa mnjadi nabi Khiddir, Mereka menganggap hikmah bisa mengalahkan syari’at. Ini jelas pandangan yang keliru, Ilmu-ilmu hikmah yang salah itu, biasanya miskin refrensi. Tidak jelas tinjauan ilmianya.
 

Apakah benar wali songo itu mengembangkan islam dengan mengamalkan ilmu hikmah ?
 
Yang harus kita yakini, mereka adalah wali-wali Allah SWT yang memiliki kedalaman ilmu, yang kemudian diberi penjagaan oleh Allah SWT. Mereka mendapat hikmah karena mereka mijahid dakwah. Ketika kita memahami tentang wali songo. Ada beberapa cerita khurafat (mengada) yang harus kita luruskan karena itu tidak benar. Contohnya proses mencari ilmunya Sunan kalijati. Di kisahkan bahwa sunan kalijaga yang memiliki nama asli Raden Said, merampok untuk menolong orang. Suatu saat ia juga merampok seorang sunan  lainya, kemudian sunan yang dirampok ini menunjukan suatu buah, kemudian buah itu menjadi emas. Akhirnya raden said ini takjub dengan sunan itu dan breguru padanya. Cerita ini wajib kita tolak. Aplagi ketika dikisahkan Raden Said dalam menuntut ilmu agama hanya disuruh duduk saja dipinggir sungai selama bertahun-tahun, sampai tongkatnya menjadi pohon yang lebat. Tiba-tiba raden Said ini menjadi wali yang bernama sunan kalijaga. Cerita ini wajib kita tolak dan dan saya selalu menjelaskanya seperti ini. Raden Said itu pernah belajar kepada seorang sunan (Sunan Bonang) yang pesantrenya berada di pinggir sungai, Raden Said belajar lama disana selama bertahun-tahun dengan benar. Kalau ada orang yang belajar ilmu Sunan Kalijaga dengan hanya bertapa dipinggir sungai, nanti ia akan menjadi seorang sunan Jogokali (penjaga kali, bhs jawa).
 

Kalau begitu, apa sebenarnya hikmah yang dimaksud dalam al-Quran?
 
Kalau di dalam al-Quran di jelaskan bahwa orang yang mendapatkan hikmah itu adalah orang – orang yang shalih seperti para Nabi dan Rasul. Ada juga seorang yang bukan Nabi, tetapi mendapatkan hikmah yaitu Lukman. Dengan syarat-syarat tertentu. Bahwa orang yang mendapatkan hikmah itu adalah sebuah hasil dari amalan yang  istiqomah, yang berdasarkan ilmu syariat. Dan sangat kuat memegang sunah-sunah Nabi. Maka, Allah SWT akan memberikan kecerdasan kepadanya. Generasi sekarang, bisa memahami ilmu agama dan mengamalkanya dengan benar. Tanpa dicampuri oleh perbuatan yang melanggar syari’at seperti amalan-amalan yang menyimpang. 
Wallahu a’lam

Semoga kita semua, saya dan anda dapat mengambil hikmanya, dan menambah wawasan, Insya Allah.
Amin.

 

News

KAMI TERIMA IKLAN BIAYA MURAH PER PAKET

KAMI TERIMA IKLAN ANDA DENGAN BIAYA SANGAT MURAH KARENA DI HITUNG PER PAKET 1.PAKET BIASA HARGA CUMA $150 BERLAKU 3 BULAN 2.PAKET VIP HARGA CUMA $450 BERLAKU 8 BULAN 3.PAKET V VIP HARGA CUMA $850 BERLAKU 14 BULAN CARA PASANG KIRIM UANG ANDA KE ACC VIRTULAN KAMI DI...
Read more

Poll

KAMU SUKA WEBSITE INI

SUKA SEKALI 154 97%
TOP BANGET 5 3%

Total votes: 159

TAMPANG OKE